This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 28 Agustus 2024

INVERTING AMPLIFIER



INVERTING AMPLIFIER


1. Jurnal [kembali]


2. Hardware dan Prosedur [kembali]

ALAT

1. Multimeter



2. Signal Generator




3. Oscilloscope



BAHAN

1. Resistor




2.  Operational Amplifier







3. jumper

PROSEDUR
  • Inverting Amplifier
  1. Buat rangkaian seperti gambar
  2. Hubungkan resistor dan ground
  3. Hidupkan power supply sebesar
  4. Hubungkan power supply ke rangkaiannya
  5. Ukur nilai Voutnya


3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]



  • Tegangan input akan diumpankan ke R1 lalu ke kaki inverting OPM dan R2. hasil keluaran OPM adalah


  • Dan ACL atau penguatan tegangan adalah Acl = Vout / Vin = - Rf / Rin. Lalu tegangan input (Inverting) dan ouput dihubungkan ke channel A dan B pada oscilloscope dan akan didapatkan gelombang sinus.

4. Analisa [kembali]

  1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifierberdasarkan nilai yang didapatkan pada saat percobaan

  2. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya 


1. Rangkaian adder inverting amplifier menjumlahkan 2 sumber tegangan atau lebih yang mana dibagi hambatan pada setiap sumber tegangan. Prinsip kerja pada percobaan yaitu tegangan input V1 dan V2 akan diumpankan ke R1 dan R2 menuju ke satu titik yang disebut titik Vm. Vm merupakan nilai rata-rata masukkan tegangan dalam rangkaian. Tegangan tersebut akan diumpankan ke kaki non inverting op amp, dan Vout. dari Vout, tegangan akan mengalir ke Rf menuju ke Rin yang ada pada kaki Inverting op amp. Selanjutnya, arus akan diteruskan ke ground. Karena Op-Amp bekerja pada mode rangkaian inverting maka output yang didihasilkan adalah tegangan terbalik dari penjumlahan tegangan sebelum nya. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan Rf bernilai 1k ohm, dan pada saat praktikum didapat hambatan  1k ohm. Karena R1 dan R2 pada rangkaian bernilai sama maka gain pada rangkaian dapat di hitung dengan persamaan -Rf/Ri = -1/10 = -0.1 V

pada percobaan ,tegangan input nya ada 2 yaitu V1=3, 98 V dan V2=3,8 maka tegangan input adalah 7.78 dan dengan gain -0.1 didapatkan output -0.778  dimana hal ini dapat dianggap benar karena merupakan hasil arus input yang melewati resistor rf dan memiliki hasil output tegangan adalah tegangan yg terbalik dari jumlah sinyal sehingga menjadi negatif.

 

2. Vout percobaan = -0.77 V

 Perhitungan :

Menggunakan Persamaan umum Adder inverting amplifier:

Menggunakan motode kesalahan rekursif:

NON INVERTING AMPLIFIER



NON INVERTING AMPLIFIER

1. Jurnal [kembali]

2. Hardware dan Prosedur [kembali]

ALAT

1. Multimeter



2. Signal Generator




3. Oscilloscope



BAHAN

1. Resistor






2.  Operational Amplifier




3. jumper


PROSEDUR
  • Non Inverting Amplifier
  1. Buat rangkaian seperti gambar
  2. Hubungkan resistor dan ground
  3. Hidupkan powr supply sebesar
  4. Hubungkan power supply ke rangkaiannya
  5. Ukur nilai Voutny

3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]

  



  • Tegangan yang berasal dari signal generator akan diumpankan ke kaki Non inverting OPM. hasil keluaran OPM adalah 
  • Dan ACL atau penguatan tegangan adalah Acl = (Rf / Rin) + 1. Lalu tegangan input (Non Inverting) dan ouput dihubungkan ke channel A dan B pada oscilloscope dan akan didapatkan gelombang sinus.

4. Analisa [kembali]

  1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan

  2. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya


1. Berdasarkan data percobaan yang diberikan untuk rangkaian non-inverting amplifier, pada rangkaian non-inverting amplifier, sinyal input diberikan pada terminal non-inverting (+) OPM. Rangkaian ini bertujuan untuk memperkuat sinyal input tanpa membalik fasa sinyal tersebut, sehingga output akan tetap searah dengan input. Dalam percobaan ini, kedua sumber tegangan (V1 dan V2) disalurkan melalui resistor yang sama nilainya (R1 dan R2), dan kemudian menuju terminal non-inverting. Hasil output Vout sebesar 4,31 V menunjukkan penguatan. Tegangan output ini lebih besar dari salah satu input dan gelombang sinyal dapat diliat tidak ada pembalikan fasa yang terjadi, karena output searah dengan input sesuai dengan karakteristik rangkaian non-inverting. 

2. Vout percobaan = 4,31 V

 Perhitungan :

Menggunakan Persamaan umum Adder non inverting amplifier:


 
Menggunakan motode kesalahan relatif:

 
Didapatkan persentase kesalahan dibawah 5%, sehingga bisa dikatakan hasil percobaan sudah tepat

 

MODUL 3 ELECTRONIKA

[Menuju Akhir]




MODUL 3 OP AMP

1. Pendahuluan[kembali]

Adder inverting dan adder non-inverting amplifier merupakan dua konfigurasi khusus dari operational amplifier (op-amp) yang digunakan untuk menjumlahkan beberapa sinyal input secara elektronik. Kedua jenis adder ini memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi elektronika, terutama dalam pengolahan sinyal, pencampuran audio, dan berbagai sistem kontrol.

Pada adder inverting, beberapa sinyal input diberikan melalui resistor-resistor yang terhubung ke terminal inverting (-) op-amp. Dalam konfigurasi ini, sinyal-sinyal input dijumlahkan secara linear, namun keluaran yang dihasilkan memiliki polaritas yang berlawanan (fase terbalik) dengan sinyal input, karena output op-amp beroperasi pada mode inverting. Gain dari setiap sinyal input ditentukan oleh rasio resistor input terhadap resistor feedback. Adder inverting ini memungkinkan pengguna untuk melakukan penjumlahan sinyal dengan berbagai bobot melalui pengaturan nilai resistor.

Sebaliknya, pada adder non-inverting, sinyal-sinyal input dijumlahkan dan diberikan ke terminal non-inverting (+) op-amp, seringkali melalui jaringan resistor khusus. Dalam konfigurasi ini, sinyal keluaran memiliki fase yang sama dengan sinyal input dan menghasilkan penjumlahan sinyal-sinyal input dengan nilai gain yang ditentukan oleh rasio resistor pada loop feedback. Meskipun adder non-inverting kurang umum dibandingkan dengan adder inverting, konfigurasi ini tetap berguna dalam aplikasi di mana fase sinyal keluaran harus searah dengan sinyal input.

Kedua konfigurasi adder ini memungkinkan perancangan sistem elektronika yang mampu memproses dan menggabungkan berbagai sinyal input secara efisien, membuatnya sangat berguna dalam aplikasi pengolahan sinyal analog dan digital. Memahami perbedaan dan penerapan dari adder inverting dan non-inverting adalah dasar penting dalam analisis dan perancangan rangkaian menggunakan op-amp

 2. Tujuan [kembali]

  1. Mengetahui prinsip kerja dari Inverting Amplifier

  1. Mengetahui prinsip kerja dari Non Inverting Amplifier

 3. Alat dan Bahan [kembali]

  1. Electronic Base Station

                                                                               



  1. Electronic Module Kit Op-Amp

                                            

  1. Multimeter             


  1. Kabel Jumper

                                                    
                                                    

 4. Dasar Teori [kembali]

Penguat operasional atau yang disebut Operational Amplifier adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial. Penguat operasional  memiliki dua masukan dan satu keluaran, untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris, yaitu tegangan yang bernilai positif (v+) dan tegangan yang bernilai negatif (v-) terhadap tanah (ground).

Berikut ini adalah simbol dari penguat operasional :



A. Inverting Op-Amp

Inverting amplifier dapat mengontrol penguatan tegangan (voltage gain) menggunakan Op-Amp. Sinyal input terhubung ke terminal negatif dan terminal positif terhubung ke ground. Output diberi umpan balik melalui Rf ke input inverting.

                

Gambar 3.2 Rangkaian Inverting Op-Amp

Impedansi masukan yang tak terbatas mencegah arus mengalir melalui input inverting. Hal ini berarti bahwa tidak ada penurunan tegangan antara input inverting dan input non-inverting, dan tegangan pada input (-) inverting adalah 0 karena input non- inverting (+) terhubung ke ground. Karena arus yang mengalir menuju terminal input adalah 0, maka arus yang melalui Rin sama dengan arus yang melalui


Rf . Iin = If

Iin =Vin /Rin 

If = - Vout / Rf

Penguatan outputnya berbeda phasa 1800 dengan inputnya, jika input positif maka output negatif.

Vout = - (Rf / Rin) Vin

Penguatan tegangan (voltage gain) inverting amplifier adalah

Acl = Vout / Vin = - Rf / Rin Acl adalah penguatan tegangan closed-loop.


B.       Non Inverting Op-Amp

                                    
Gambar 3.3 Rangkaian Non Inverting 0p-Amp

Pada non-inverting amplifier input sinyal dihubungkan ke input (+) non-inverting dan sebagian output kembali melalui jaringan feedback dan dihubungkan ke input pembalik (-). Penguatan yang outputnya sama dengan input, tidak membalikkan fasa. Dikarenakan feedback yang negatif, maka tegangan diferensial (Vdiff = Vin – Vf) antara terminal input sangat kecil dan penguatan open loop tinggi (Aol).

Vout = Vin (1 + R/ Rin) Penguatan tegangan (voltage gain) non-inverting amplifier adalah

Acl = (Rf / Rin) + 1


C.       Adder 

Op-Amp adder merupakan jenis lain dari konfigurasi rangkaian op-amp. Op-Amp sebagai adder digunakan untuk menjumlahkan beberapa input masukan secara bersama sama menjadi satu keluaran.


Gambar 3.4 Rangkaian inverting adder

               Untuk mendapatkan output rangkaian inverting adderdigunakan rumus: 




                Gambar 3.5 Rangkaian non inverting adder

Untuk mendapatkan output rangkaian non inverting adderdigunakan rumus: 






[Menuju awal]