- Mengetahui dan Memahami penggunaan Aplikasi Dioda, Transistor Bipolar, Transistor, Unipolar, dan Op-Amp dalam suatu rangkaian
- Dapat membuat simulasi tugas besar dengan judul "KontroLPenyiram Tanaman"
- Mampu menjelaskan prinsip kerja dari Kontrol Penyiram Tanaman Otomatis
2. Komponen [kembali]
1. Baterai
Cara menentukan:
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nFKapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.Cara menghitung nilai kapasitor :1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.3. Satuan kapasitor dalam piko farad.4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.Daftar nilai toleransi kapasitor :B = 0.10pFC = 0.25pFD = 0.5pFE = 0.5%F = 1%G = 2%H = 3%J = 5%K = 10%M = 20%Z = + 80% dan -20%Pinout:
Spesifikasi:
Spesifikasi :
- Built-in gearbox
- Vsuplai : Dc 12V
- Arus : 2 A
- Speed : 400 rpm
- Torsi : 6.5 Kg.cm
- Ratio gear : 1:21
- Dimensi body : panjang 5 cm x diameter 2,5 cm
- Dimensi shaft : panjang 1 cm x diameter 4 mm
- Berat : 0,2 Kg
- Logic State
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan
sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik
melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan
keluarga dioda.
- Infra merah : 1,6 V.
- Merah : 1,8 V – 2,1 V.
- Oranye : 2,2 V.
- Kuning : 2,4 V.
- Hijau : 2,6 V.
- Biru : 3,0 V – 3,5 V.
- Putih : 3,0 – 3,6 V.
- Ultraviolet : 3,5 V.
-
- Tegangan
Operasi: 3.3V hingga 5V DC
- Operasi
Saat Ini: 15mA
- Output
Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset
- Output
Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang
jatuh pada sensor
- LED
menunjukkan keluaran dan daya
- Ukuran
PCB: 3,2 cm x 1,4 cm
- Desain
berbasis LM393
- Mudah
digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog
normal
- Kecil,
murah, dan mudah didapat
- Tegangan
Operasi: 3.3V hingga 5V DC
Water level sensor berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air.
Spesifikasi water level sensor
1. Tegangan kerja: 5V
2. Bekerja Saat Ini: <20ma br=""> 3.
Antarmuka: Analog
4. Lebar deteksi: 40mm × 16mm
5. Suhu Kerja: 10 ℃ ~ 30 ℃
6. Berat: 3g
7. Ukuran: 65mm × 20mm × 8mm
8. Antarmuka yang kompatibel dengan Arduino
9. Konsumsi daya rendah
10. Sensitivitas tinggi
11. Sinyal tegangan keluaran: 0 ~ 4.2V
Aplikasi water level sensor
1. Mendeteksi curah hujan Rainfall detecting
2. Kebocoran cairan
3. Kepenuhan tank air
Rain sensor berfungsi untuk mendeteksi kebocoran dari tank air.
Konfigurasi pin rain sensor
1. Konsumsi daya sangat sedikit
2. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm
berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
3. Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga
tahan terhadap korosi
4. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
5. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
6. Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih
dari 15mA
7. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
8. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur
sensitifitas sensor
9. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
10. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm
Grafik respon rain sensor
3. Dasar Teori [kembali]
- Sensor Soil Moisture
Soil Moisture Sensor merupakan module untuk mendeteksi kelembaban tanah, yang dapat diakses menggunakan microcontroller seperti arduino. Sensor kelembaban tanah ini dapat dimanfaatkan pada sistem pertanian, perkebunan, maupun sistem hidroponik menggunakan hidroton.
Soil Moisture Sensor dapat digunakan untuk sistem penyiraman otomatis atau untuk
memantau kelembaban tanah tanaman secara offline maupun online. Sensor yang
dijual pasaran mempunyai 2 module dalam paket penjualannya, yaitu sensor untuk
deteksi kelembaban, dan module elektroniknya sebagai amplifier sinyal.
- Rain Sensor
Rain Sensor adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari.
Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.
Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output
dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada
modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat
dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter. Dengan
singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya
hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal
analog maupun sinyal digital.
- Water Sensor
- Vibration Sensor
Grafik Sensor Vibration :
Sensor getaran dibagi menjadi dua macam yaitu :
A. Kontak
Sensor
ini disebut juga cassing measurement. Sensor yang digunakan adalah sensor
seismic transduser, yaitu sensor yang digunakan untuk mengukur
kecepatan dan percepatan. Untuk mengukur kecepatan menggunakan velocity probe
dan velomitor probe, sedangkan untuk mengukur percepatan menggunakan sensor
acceleration probe.
a. Velocity probe
1) Pengertian
Ujung sensor ini akan bersentuhan langsung dengan benda yang akan diukur fibrasinya, sensor ini berfungsi untuk mengukur getaran dari suatu alat atau mesin menggunakan kecepatan sebagai parameternya.
Adapun konstruksinya adalah sbb :
- Massa
- Kumparan
- Pegas
- Magnet permanen
- Damper Connector
- Cassing velocity probe
2) Prinsip Kerja
Prinsip kerja velocity probe sesuai dengan hukum
fisika yaitu apabila suatu konduktor/kumparan yang dikelilingi oleh medan
magnet kemudian koduktor bergerak terhadap medan magnet atau medan magnet
bergerak terhadap konduktor maka akan menimbulkan suatu tegangan induksi pada
konduktor. Apabila transducer ini ditempatkan pada bagian mesin yang bergetar,
maka tranduser inipun akan ikut bergetar, sehingga kumparan yang ada di
dalamnya akan bergerak relatif terhadap medan magnet sehingga akan menghasilkan
tegangan listrik pada ujung kawat kumparannya. Dengan mengolah sinyal listrik
dan transdusernya, maka getaran dapat diukur.
b. Acceleration Probe
1) Pengertian
Termasuk sensor kontak yang berfungsi untuk mengukur getaran dengan mengukur kecepatan dari mesin tersebut
2) Prinsip kerja
Pada acceleration probe terdapat Case insulator yang
berkontak langsung dengan mesin yang hendak diperiksa, Case Insulator ini berfungsi
sebagai transmitter atau yang menstransmisikan getaran dari mesin menuju
piezoelectric sehingga piezoelectric mengalami tekanan yang sebanding dengan
getaran yang diterima dari mesin. Getaran mekanis yang menimbulkan gaya akan
mengenai bahan piezoelectric tersebut sehingga bahan piezoelectric tersebut
menghasilkan muatan listrik. Tetapi arus listrik yang dihasilkan oleh
piezoelectric ini sangat kecil, sehingga diperlukan alat lain agar menghasilkan
muatan listrik yang standard. Karena muatan listrik yang ditimbulkan oleh
piezoelectrik sangat kecil maka didalamnya dipasang rangkaian
electronik/amplifier yang dapat membangkitkan muatan agar muatan listrik yang
dihasilkan oleh bahan piezoelectric menjadi lebih besar. Besar muatan listrik
yang dihasilkan oleh bahan piezo electric sebesar picocoulombs per g. Sedangkan
besarnya sinyal yang dihasilkan setelah didalamnya dipasang penguat, mempunyai
sensitivitas 50 mv per g.
3) Kelebihan
- Ukuran sangat kecil dan ringan, sehingga cocok untuk dibawa kemana-mana dan bisa dibawa ke tempat kerja yang sempit
- Sangat sensitive terhadap frekuensi tinggi, karena accelerator probe memiliki range frekuensi yang tinggi sebesar lebih dari 20 KHz
- Dapat digunakan pada temperatur tinggi, yaitu sampai temperature kurang lebih 500 derajat C
- Harganya lebih murah dibanding velocity dan displacement probe
B. Non – Kontak
Sensor non-kontak biasanya disebut Shaft Relative
Measurement. Sensor yang digunakan adalah proximity probe (Eddy current probe).
Untuk proxymity probe, yang diukur adalah perpindahannya. Untuk sensor
non-kontak, probe dan mesin atau media tidak bersentuhan langsung. Untuk
menggunakan sensor proximity probe ada beberapa syarat yang harus terpenuhi
agar dapat menghasilkan pengukuran yang presisi, diantaranya adalah
- Roundness (kelingkaran) dari mesin yang akan diukur harus bagus untuk menghasilan bacaan yang bagus pula
- Run out
Spesifikasi sensor getar :
Simbol sensor getar :
- Touch Sensor
Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang
dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai
sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan
lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile
Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin
banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada
perangkat-perangkat elektronik.
Simbol Touch Sensor:
- Sensor GP2D120
- NPN
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan
aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
Rumus dari Transitor adalah :
hFE = iC/iB
dimana, iC = perubahan arus kolektor
iB = perubahan arus basis
hFE = arus yang dicapai
Simbol NPN di proteus :
- Relay
Relay adalah suatu peranti yang bekerja
berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun
atau sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik
lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Kontaktor
akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet yang dihasilkan
kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar,
pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
Kapasitas Pengalihan Maksimum:
Simbol Relay di Proteus:
- Battery
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi
yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang
dapat digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik
yang portabel seperti handphone, laptop, dan maianan remote control menggunakan
baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai, sehingga tidak perlu
menyambungkan kabel listrik ke terimanal untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai
terdiri dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta
elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai
adalah arus searah atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada
umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang hanya
dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi
ulang (rechargeable battery).
Simbol battery di proteus:
- Resistor
Resistor adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen
pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan
dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang
berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan
suatu rangkaian elektronika oleh karena itu
pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut
Rumus Resistor:
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Simbol Resistor:
- LED
LED atau singkatan dari
Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing
lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai, seperti
untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas,
lampu indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency,
untuk televisi, komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal,
proyektor, LCD, dan berbagai perangkat elektronik lainnya sebagai indikator
bahwa sistem sedang berada dalam proses kerja, dan biasanya berwarna merah atau
kuning. LED ini banyak digunakan karena komsumsi daya yang dibutuhkan tidak
terlalu besar dan beragam warna yang ada dapat memperjelas bentuk atau huruf
yang akan ditampilkan. dan banyak lagi
Pada dasarnya LED itu
merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis
dioda yang mampu memencarkan cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah
dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
Rumus mencari resistor pada LED:
R = (VS – VL) / I
Simbol LED di Proteus:
Ground adalah suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde.
Simbol ground di proteus :
- Motor DC
Motor DC adalah motor
listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk
diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus
langsung yang tidak langsung/directunidirectional.
Motor DC adalah piranti
elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa gerak
rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih kumparan
terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya
insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub
ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip
gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan
dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan
tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus.
Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
Simbol motor DC di proteus:
4. Percobaan [kembali]
- Prosedur percobaan
- Rangkaian keseluruhan
- Rangkaian dengan Rain Sensor
- Rangkaian dengan Water Sensor
- Rangkaian dengan Touch Sensor
- Rangkaian dengan Vibration Sensor
- Rangkaian dengan Sensor gp2d120 (sensor jarak)
- Sensor Soil
Sensor soil berfungsi untuk mendeteksi kelembaban keadaan tanah. Letaknya menancap pada tanah. Ketika potensiometer nya <= 70% yakni tanah dalam keadaan basah maka tidak akan ada arus yang mengalir hal ini menandakan lembab sehingga tanaman tidak perlu disiram. Ketika soil sensor sensor aktif ( tanah kering) ditandai dengan potensiometer >70%maka sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar +3,53V lalu di umpankan ke kaki non inverting OPAMP dan dibandingkan dengan kaki inverting karena tegangan pada kaki non inverting lebih besar maka output OPAMP plus saturasi(+) ,V referensi didapat dari Vref = Persentase potensiomneter X tegangan pada potensiometer . Rangkaian ini adalah detector non inverting dengan Vout = Aol (V1-V2). AOL untuk Op-amp 1458 sama seperti op amp lainnya, dimana terjadi penguatan yang tak terhingga kira kira 100.000 kali. Maka berlakulah rumus Vsaturasi = Vs-2. lalu arus mengalir ke resistor lalu ke kaki base trasintor sehingga tegangan pada kaki base transistor sebesar 0,85 V dengan begitu maka transistor jadi ON ,dengan ON nya transistor maka ada nya arus yang mengalir dari supply menuju relay lalu ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground dengan adanya arus yang mengaliri relay sehingga relay menjadi ON ,sehingga switch relay bergeser dari kanan ke kiri lalu ke batrai 12V dan motor bergerak sehingga pompa hidup dan tanah disiram.
- Sensor Rain
Sensor
rain berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak. Letaknya berada di
atas atap teras. Ketika air hujan jatuh ke atas atap maka sensor akan
berlogika 1. Arus dari sumber tegangan sebesar +7V masuk ke sensor hujan.
Sehingga arus mengalir melewati resistor 10kohm dan masuk ke kaki non inverting
amplifier. Rangkaian ini berjenis non inverting amplifier yang mana pada kaki
non invertingnya terbaca Vin sebesar +5V dan pada kaki invertingnya terdapat RF
dan RI. Yang mana rumus dari Vout = (Rf/Ri + 1) Vi. Vout = (10/10 + 1) 5 = 10V.
Arus mengalir melewati R1 sebesar 10kohm menuju ke basis transistor. Terbaca
tegangan pada basis transistor (VBE) sebesar +0,83V artinya transistor telah memenuhi
syarat aktiv > 0,7V. Transistor ini memakai Emiter bias karena ada
resistor di kaki emiternya sebesar 100. Arus tadi akan mengalir melewati R7 dan
sumber tegangan +9V. Setelah itu arus akan menuju relay, lalu ke kaki kolektor,
emitor , melewati R6 dan ke ground. Dikarenakan transistor dan relay aktiv maka
switch akan berpindah dari kanan ke kiri. Arus akan mengalir menuju batrai 12V
dimana terdapat 2 percabangan. Cabang 1 mengalir menuju R2 yang fungsinya untuk
menghidupkan LED biru. Cabang 2 mengalir ke motor sehingga motor berputar yang
mengakibatkan pintu teras tertutup sehingga hujan tidak membanjiri teras
tanaman.
- Sensor Touch
Sensor Touch berfungsi untuk mendeteksi terjadinya ada atau
tidaknya sentuhan. Letaknya berada di dalam ruangan. Ketika ada seseorang yang
menyentuh maka teras tanaman tadi akan terbuka, sensor akan berlogika 1. Arus
dari sumber tegangan sebesar +7V masuk ke sensor hujan. Sehingga arus mengalir
melewati resistor 10kohm dan masuk ke kaki non inverting amplifier. Rangkaian
ini berjenis non inverting amplifier yang mana pada kaki non invertingnya
terbaca Vin sebesar +5V dan pada kaki invertingnya terdapat RF dan RI. Yang
mana rumus dari Vout = (Rf/Ri + 1) Vi. Vout = (10/10 + 1) 5 = 10V. Arus
mengalir melewati R3 sebesar 1kohm menuju ke basis transistor. Terbaca
tegangan pada basis transistor (VBE) sebesar +0,83V artinya transistor telah
memenuhi syarat aktiv > 0,7V. Transistor ini memakai Emiter bias karena
ada resistor di kaki emiternya sebesar 100. Arus tadi akan mengalir melewati
R14 dan sumber tegangan +15V. Setelah itu arus akan menuju relay, lalu ke kaki
kolektor, emitor , dan ke ground. Dikarenakan transistor daktiv maka relay akan
berpindah dari bawah ke atas yang menghubungan rangkaian antara sensor rain dan
touch.
- Water sensor
Water sensor berfungsi untuk mendeteksi tangki air dalam keadaan
kosong atau penuh. Letaknya pada tangki air. Ketika potensiometer nya <= 80%
yakni air tinggi/penuh maka tidak akan ada arus yang mengalir hal ini
menandakan tangki dalam keadaan penuh sehingga tidak perlu diisi. Ketika water
level sensor aktif ( air rendah ) ditandai dengan potensiometer >80%maka
sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 4,02 lalu di umpankan ke kaki non
inverting OPAMP dan dibandingkan dengan kaki inverting karena tegangan pada
kaki non inverting lebih besar maka output OPAMP plus saturasi(+) ,V referensi
didapat dari Vref = Persentase potensiomneter X tegangan pada potensiometer .
Rangkaian ini adalah detector non inverting dengan Vout = Aol (V1-V2). AOL
untuk Op-amp 3403 sama seperti op amp lainnya, dimana terjadi penguatan yang
tak terhingga kira kira 100.000 kali. Maka berlakulah rumus Vsaturasi =
Vs-2. lalu arus mengalir ke resistor lalu ke kaki base trasintor sehingga
tegangan pada kaki base transistor sebesar 0,85 V dengan begitu maka transistor
jadi ON ,dengan ON nya transistor maka ada nya arus yang mengalir dari supply
menuju relay lalu ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground ,dengan adanya
arus yang mengaliri relay sehingga relay menjadi ON ,sehingga switch relay
bergeser dari kanan ke kiri lalu ke batrai 12V dan motor bergerak sehingga
pompa air hidup dan air terisi.
- Vibration Sensor
Sensor Vibration berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya
getaran (Gempa). Letaknya berada di tangki air. Ketika terdeteksi
terjadinya getaran berupa gempa maka sensor akan berlogika 1. Arus dari sumber
tegangan sebesar +7V masuk ke sensor vibriation. Sehingga arus mengalir
melewati resistor 10kohm dan masuk ke kaki non inverting amplifier. Rangkaian
ini berjenis non inverting amplifier yang mana pada kaki non invertingnya
terbaca Vin sebesar +5V dan pada kaki invertingnya terdapat RF dan RI. Yang
mana rumus dari Vout = (Rf/Ri + 1) Vi. Vout = (10/10 + 1) 5 = 10V. Arus
mengalir melewati R25 sebesar 10kohm menuju ke basis transistor. .
Transistor ini memakai Emiter bias karena ada resistor di kaki emiternya
sebesar 10kohm. Arus tadi akan mengalir melewati R27 dan sumber tegangan +15V.
Setelah itu arus akan menuju relay, lalu ke kaki kolektor, emitor , melewati
R26 dan ke ground. Dikarenakan transistor dan relay aktiv maka switch akan
berpindah dari kanan ke kiri. Arus akan mengalir menuju batrai 9V lalu
menggerakkan motor dan pipa akan tertutup secara otomatis sehingga menghindari
terjadinya kebocoran pada tangki.
- Sensor GP2D120
Letaknya berada di tepi
taman yang berfungsi untuk mendeteksi ketika hewan mendekat. Ketika jarak
<7m maka arus dari sumber tegangan sebesar +8V akan masuk ke sensor GP2D120.
Sehingga arus mengalir menuju ke kaki non inverting op-amp. Tegangan yang
terbaca pada kaki non inverting op-amp sebesar +2,08V. Rangkaian yang dipakai
adalah rangkaian detector non inverting dimana terdapat tegangan referensi(Vref)
dan tegangan input(Vin) untuk menentukan Voutputnya. Rumus mencari Vref =
Persentase potensiometer dikali sumber tegangan potensiometer sebesar +5V. Jika
persentase pada potensiometernya 40% makan Vref = 2V. Terdapat 2
kondisi., yang mana di saat Vin > Vref maka dari detector yang keluar adalah
Vs += 15V. Sedangkan saat Vref>vin maka dari detector yang keluar adalah Vs
= -15V. Rumus Vout = AOL (V1-V2). Diketahui Aol untuk Op amp 741 sebesdar
200.000. Vout yang didapat terlalu besar sehingga berlaku Vout = Vs-2. Vs nya
+15V-2 = +13V. Hampir mendekati +14V pada rangkaian. Lalu arus mengalir
melewati R12 sebesar 10kohm menuju ke kaki basis transistor. Dapat dilihat VBE
atau tegangan pada kaki basis transistor sebesar 0,9 V, ini sudah memenuhi
syarat sebuah transistor aktiv yaknik harus > 0,7 V. Pada transistor ini
memakai fixed bias karena ada resistor sebesar 220k yang terhubung dengan
sumber tegangan sebesar +12V. Karena transistor telah aktiv maka arus dari
sumber tegangan sebesar +12V akan mengalir menuju relay lalu ke kolektor,
emitor dan ground. Karena transistor aktiv makan relay juga aktiv dan switch
akan berpindah dari kanan ke kiri. lalu arus mengalir menuju batrai sebesar 12V
yang akan menggerakkan motor. Dengan geraknya motor tadi maka telah terdeteksi
hewan yang mendekat taman sehingga pagar akan tertutup untuk melindungi tanaman
dari hewan.
5. Download File [kembali]
· Rangkaian Tugas Besar disini
· Video simulasi Tugas Besar disini
· Datasheet resistor disini *
· Datasheet voltmeter disini *
· Datasheet op amp LM 741 disini
· Datasheet kapasitor disini
· Datasheet osiloskop disini
· Datasheet Transistor NPN BC547 disini
· Datasheet Motor DC disini
· Datasheet Buzzer disini
· Datasheet LED disini
· Datasheet Relay 12V disini
· Datasheet Inductor disini
· Datasheet Baterai 12V disini
· Datasheet Potensiometer disini
· Datasheet Motor DC disini
· Datasheet Op-Amp 1458 disini
· Datasheet Op-Amp 3403 disini
· Datasheet Sensor Soil Moisture disini
· Datasheet Sensor Touch disini
· Datasheet Sensor Water disini
· Datasheet Sensor Rain disini
· Datasheet Sensor Vibration disini
· Datasheet Sensor Jarak(gp2d120) disini
· Library Soil Moisture Sensor disini
· Library Touch Sensor disini
· Library Rain Sensor disini
· Library Water Sensor disini
· Library Vibration Sensor disini