This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 April 2024

JEMBATAN WHEATSTONE

Jembatan Wheatstone






 JEMBATAN WHEATSTONE

1. Foto Hardware [Kembali]

Jembatan Wheatstone


2. Prosedur Percobaan [Kembali]

 1.) Penggunaan Jembatan Wheatstone

    a.       Hubungkan power supply 5V ke terminal input pada jembatan wheatstone

    b.       Hubungkan Amperemeter pada rangkaian sebesar 0-100mA 

    c.       Hubungkan Voltmeter pada rangkaian dengan multimeter  

    d.       Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3 sebesar 220Ω pada jembatan wheatstone

    e.       Hubungkan masing-masing R2 ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada Potensiometer

    f.       Hidupkan power supply, atur nilai resistansi pada R4 hingga nilai tegangan

             menunjukkan angka 0 pada multimeter


    g.      Catat nilai arus yang tertera pada Amperemeter, kemudian matikan power

             supply


    h.      Ukur nilai resistansi R4 dan R2 pada potensiometer menggunakan

             multimeter kemudian catat nilainya pada jurnal praktikum 

 

3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip kerja [Kembali]

1.) Penggunaan jembatan wheatstone


Gambar Rangkaian Jembatan wheatstone

Pada penggunaan Jembatan Wheatstone ini,tujuannya digunakannya adalah untuk mengetahui beda potensial antara titik A dan B.Karena jika ada beda potensial antara A dan B maka pada saat rangkaian ini dijalankan maka akan ada arus yang akan mengalir dari A ke B ,sehingga jembatan wheatstone ini digunakan untuk menghitung berapa besar resistansi pada tiap komponen agar tidak ada beda potensial antara titik A dan juga titik B.Untuk mengukur berapa beda potensial antara titik A dan B dapat meggunakan galvaometer atau voltmeter.



Gambar Penggunaan jembatan Wheatstone saat pratikum

4. Video Demo [Kembali]

Video Pratikum Penggunaan Jembatan Wheatstone


5. Kondisi [Kembali]

Pengukuran potensiometer menggunakan Jembatan Wheatstone


6. Video Penjelasan [Kembali]

Penggunaan Jembatan Wheatstone


7. Download File [Kembali]

Download File Rangkaian Disini

Download Video Rangkaian Disini

Download File Tugas Pendahuluan Disini

Download File Laporan Akhir Disini


[Menuju Awal]

POTENSIOMETER DAN TAHANAN GESER

Potensiometer dan Tahanan Geser



POTENSIOMETER & TAHANAN GESER

1. Foto Hardware [Kembali]

Voltmeter & Ampermeter Analog

Modul Potensiometer & Tahanan Geser



2. Prosedur Percobaan [Kembali]

 1. Mengamati dan Memahami Simbol serta Data dari Alat Ukur

    a.  Ambil alat ukur seperti dibawah ini:

        ●       Voltmeter (model 2011, 2052)

        ●       Amperemeter (model 2011, 2013)

    b.  Amati simbol dan data yang tertera pada alat ukur tersebut

    c.  Gambarkan dan artikan simbol  serta  data  tersebut  dan  tuliskan karakteristik     

         alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1.

 

    2. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan

        Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri

    a.  Susun rangkaian seperti gambar 1

    b. Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1Ω k menggunakan poensiometer

        dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum   

    c. Gunakan DC power supply sebesar 12V

    d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya 

    e. Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan

        tahanan geser 

 

    3. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan

        Tahanan Geser Pada Rangkaian Parallel

    a.  Susun rangkaian seperti gambar 2

    b.  Hubungkan nilai R sebesar 220Ω, 550Ω, dan 1Ω kmenggunakan poensiometer

         dan tahanan geser sesuaikan dengan nilai yang tertera pada jurnal praktikum   

    c.  Gunakan DC power supply sebesar 12V

    d.  Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai tegangannya 

    e.  Ulangi percobaan dengan mengganti nilai R menggunakan potensiometer dan

         tahanan geser


3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [Kembali]

1.) Pengukuran arus dan Tegangan Menggunakan potensiometer dan tahanan geser pada rangkaian seri


Pada pengukuran arus dan tegangan menggunakan potensiometer dan tahanan geser pada rangkaian seri ini ,komponen yang digunakan yaitu catu daya(batery) sebesar 12V  dan resistor(220 ohm,550 ohm,1k ohm) .Di percobaan ini tujuan nya adalah mengukur arus dan tegangan pada rangkaian.Rangkaian seri memiliki karakteristik bahwa arus pada setiap  komponen rangkaian seri adalah sama,akan tetapi tegangan pad tiap tiap komponen itu berbeda ,sesuai dengan besar resistansi dari komponen itu sendiri.Arus yang mengalir dapat dihitung menggunakan hukum ohm (I= Vtotal.Rtotal). Dan untuk menghitung besar tegangan pada tiap" komponen juga bisa menggunakan hukum ohm (V=I.R)



Gambar Rangkaian Seri di Base Station


 2.) Pengukuran arus dan tegangan menggunakan potensiometer dan tahanan geser pada rangkaian paralel


Pada pengukuran arus dan tegangan menggunakan potensiometer dan tahanan geser pada rangkaian seri ini ,komponen yang digunakan yaitu catu daya(batery) sebesar 5V  dan resistor(220 ohm,550 ohm,1k ohm).Di percobaan ini tujuan nya adalah mengukur arus dan tegangan pada rangkaian.Rangkaian parallel mempunyai karakteristik bahwa tegangan pada sebuah rangkaian parallel itu sama pada tiap komponennya,akan tetapi arus yang mengalir pada tiap komponen itu berbeda sesuai dengan berapa resistansi tiap komponen tersebut.Pada rangkaian ini,tegangan masing masing resistor sama dengan tegangan pada sumber .Dan untuk mencari arus yang mengalir pada tiap tiap komponen dapat menggunakan hukum ohm,dimana I= V.R yang ditanya



Gambar Rangkaian Paralel di Base Station


4. Video Demo [Kembali]


Video pada saat pratikum Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunaan Potensiometer dan Tahanan Geser (seri dan Paralel) 




5. Kondisi [Kembali]

a. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser Pada Rangkaian Seri

   b. Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Potensiometer dan  Tahanan Geser Pada Rangkaian Parallel


6. Video Penjelasan [Kembali]

Mengukur Arus dan Tegangan menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser (Seri)


Mengukur Arus dan Tegangan menggunakan Potensiometer dan Tahanan Geser (Paralel)



7. Download File [Kembali]

Download file Rangkaian Seri Disini

Download file Rangkaian Parallel Disini

Download Video Simulasi Rangkaian Seri Disini

Download Video Simulasi Rangkaian Parallel Disini

Download File Tugas Pendahuluan Disini

Download File Laporan Akhir Disini








MODUL 1


MODUL 1 POTENSIOMETER & TAHANAN GESER DAN JEMBATAN WHEATSTONE




MODUL 1

POTENSIOMETER & TAHANAN GESER DAN JEMBATAN WHEATSTONE

1.Pendahuluan [Kembali]

Dalam berbagai perangkat elektronik, aliran listrik diatur dan dimanipulasi melalui rangkaian yang terstruktur. Dua konfigurasi dasar yang mendasari hampir semua rangkaian elektronik adalah rangkaian seri dan rangkaian paralel.Rangkaian seri adalah konfigurasi komponen listrik atau elektronik yang disusun secara berurutan seperti satu jalur. Bisa dibayangkan seperti antrian, komponen-komponen tersebut dihubungkan ujung ke ujung sehingga arus listrik hanya memiliki satu pilihan jalur untuk mengalir melalui semua komponen ,sehingga arus pada tiap komponen itu sama,akan tetapi besar tegangan tiap komponen bergantung pada resistansi komponen tersebut.Rangkaian paralel adalah konfigurasi komponen listrik atau elektronik yang disusun secara berjajar seperti tangga. Komponen-komponen dihubungkan pada titik yang sama di kedua sisinya, sehingga menciptakan cabang-cabang pada jalur arus listrik.Karena arus pada rangkaian parallel itu terbagi pada tiap cabang,maka tegangan pada tiap komponennya akan sama.ini merupakan karakteristik rangkaian parallel.

Untuk mengukur hambatan listrik dapat digunaan metode jembatan wheatstone.Jembatan Wheatstone adalah sebuah rangkaian elektronik yang digunakan untuk mengukur nilai resistansi yang tidak diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi. Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemeter, cukup satu galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian

 2. Tujuan [kembali]

a. Dapat menjelaskan karakteristik Voltmeter dan Amperemeter dari simbol- simbol alat  ukutersebut

b. Dapat menentukan posisi pembacaan dan batas ukur yang tepat dari alat ukur saamelakukan pengukuran.

c. Dapat menjelaskan pengaruh Potensiometer dan Tahanan Geser terhadap arus dan yang mengalir pada rangkaian.

d. Dapat memahami prinsip kerja Jembatan Wheatstone.


3. Alat dan Bahan [kembali]

A. Alat

    1. Instrument

Multimeter

Ampermeter



Voltmeter


    2. Module


    3. Base Station

    4. Jumper




B. Bahan

Potensiometer

Tahanan Geser



Resistor



4. Dasar Teori [kembali]

A. Resistor

Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :


Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.



Contoh-contoh perhitungan lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm



B. Potensiometer

Potensiometer merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan cara memutar tuasnya untuk mendapatkan variasi arus. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik. Salah satu contohnya seperti pengatur volume pada peralatan audio.

       Potensiometer mempunyai 3 terminal, yaitu terminal A, terminal B, dan wiper. Dimana prinsip kerjanya ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kanan. Ketika terminal B dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya diputar ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka pada potensiometer akan menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi  ini akan selalu tetap dan merupakan nilai resistansi total dari potensiometer.




C. Tahanan Geser

Tahanan geser merupakan resistor variabel yang nilai resistansinya dapat diubah dengan cara menggeser tuasnya untuk mendapatkan variasi arus. Tahanan geser biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronika. Salah satu contohnya seperti pada radio.

Tahanan geser mempunyai 3 terminal, yaitu terminal A, terminal B, dan wiper. Dimana prinsip kerjanya ketika terminal A dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya digeser ke kanan. Ketika terminal B dan wiper dihubungkan maka nilai resistansinya semakin besar jika tuasnya digeser ke kiri. Sedangkan ketika terminal A dan B dihubungkan maka  akan menunjukkan nilai resistansi maksimum. Nilai resistansi  ini akan selalu tetap dan merupakan nilai resistansi total dari tahanan geser.

 




D. Jembatan Wheatstone

Rangkaian jembatan wheatstone secara luas telah digunakan dalam beberapa pengukuran nilai suatu komponen seperti resistansi, induktansi, dan kapasitansi.

Karena rangkaian jembatan wheatstone hanya membandingkan antara nilai komponen yang belum diketahui dengan komponen standar yang telah diketahui nilainya, maka akurasi pengukurannya menjadi hal yang sangat penting, terutama pada pembacaan pengukuran perbandingannya yang hanya didasarkan pada sebuah indikator nol pada kesetimbangan jembatan yang terlihat pada galvanometer.

Metode jembatan wheatstone dapat digunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemeter, cukup satu galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan wheatstone diperlihatkan pada Gambar 1.3: 

 

Gambar 1.3. Rangkaian Jembatan Wheatstone


Keterangan Gambar:

S                     : Saklar penghubung

G                    : Galvanometer

V                     : Sumber tegangan

Rs                   : Resistor variabel

Ra dan Rb       : Hambatan yang sudah diketahui nilainya

Rx                   : Hambatan yang akan ditentukan nilainya